Kata Om Wiki,
Schizophrenia atau Skizofrenia ( /ˌskɪtsɵˈfrɛniə/ atau
/ˌskɪtsɵˈfriːniə/) adalah kelainan mental yang ditandai oleh gangguan
proses berpikir dan respon emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya
dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi pendengaran, paranoid atau
waham yang ganjil, atau cara berbicara dan berpikir yang kacau, dan
disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan.
Singkatnya gini gan..
Schizophrenia adalah penyakit mental yang mengganggu kemampuan seseorang
untuk memahami realitas atau menafsirkan kenyataan secara berbeda.
Orang dengan schizophrenia dapat mendengar suara yang tidak didengar
orang lain atau mereka dapat percaya bahwa orang lain membaca pikiran
mereka, mengendalikan pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka.
Pengalaman-pengalaman ini amat mengerikan dan dapat menyebabkan
ketakutan, kecanduan atau kemarahan yang ekstrim. Orang dengan
schizophrenia dapat berbicara yang tidak masuk akal, dapat duduk selama
berjam-jam tanpa bergerak atau banyak bicara, atau dapat terlihat
baik-baik saja sampai mereka mengatakan apa yang sebenarnya mereka
pikirkan.
Schizophrenia yang dalam bahasa awam berarti sakit jiwa alias gila.
Seseorang dikatakan terkena Schizophrenia jika limitasi dan judgement
terhadap realitasnya berubah dengan kata lain kesadaran mereka berubah,
bukan menurun seperti orang yang gegar otak. Para pakar telah mengklasifikasikan Schizophrenia menjadi 5 subtipe, berdasarkan gejala yang dialami oleh penderitanya.
Simak terus!
1. Schizophrenia Paranoid
Adalah satu jenis schizophrenia di mana penderitanya mengalami delusi dan halusinasi pendengaran.
Mereka percaya bahwa ada orang lain yang vbersekongkol melawan mereka,
atau orang-orang yang mengirim pesan kepada mereka melalui telvisi,
radio, dsb. Mereka merasa sedang dimata-matai oleh orang yang mereka
percaya. Mendengar suara-suara yang mengomentari perilaku mereka, berbicara dengan mereka, dan menyuruh mereka untuk melakukan sesuatu. Jenis schizophrenia ini dianggap paling mudah untuk diobati dibandingkan dengan jenis lainnya. 2. Schizophrenia Tidak Teratur
Mereka berperilaku seperti anak kecil, bicara tidak teratur, dan perilkau serta proses pemikiran yang tidak biasa. Mereka tidak mampu mengatur pikiran mereka dan berpikir dengan logis.
Mereka juga cadel dalam berbicara, membuatnya sulit untuk dipahami atas
apa yang mereka bicarakan. Memiliki suara yang monotn, ekspresi wajah
kosong atau bergerak dan berperilkau tanpa arah. Mereka tidak bisa
mengurus diri sendiri, seperti kebersihan diri. Hali ini membuat mereka
merasa gelisah dan frustasi. 3. Schizophrenia Katatonik
Penderitanya tidak terkoordinasi, merasa canggung, dan memiliki perangai
yang tidak biasa. Memliki gangguan dalam gerakan. Mereka cenderung
untuk membuat gerakan berulang-ulang yang tidak biasa, seperti
mengepakan tangan atau kaki mereka. Dalam beberapa kasus, penderita tipe
ini akan duduk, berdiri, atau tinggal dalam posisi yang aneh selama
berjam-jam bahkan berhari-hari. Mereka benar-benar tidak mampu mengurus
diri sendiri karena perilaku mereka. Kadang orang tersebut mengulangi
satu kata atau kalimat berulang-ulang. 4. Schizophrenia Residual
Penderita gangguan jenis ini menunjukan gejala seperti suara yang
monoton, wajah kosong, kurangnya kebhagaiaan, ketidakmampuan untuk
melakukan suatu kegiatan yang direncanakan, kurangnya interaksi dengan
orang lain. Orang ini membutuhkan bantuan dalam kegiatan sehari-hari
karena mereka tidak bisa mengurus diri sendiri. 5. Schizophrenia Tidak Terdiferensiasi
Schizophrenia ini adalah jenis yang menunjukan gejala yang tidak dapat dikategorikan
Ini berarti ada gejala yang berbeda dan menonjol dalam setiap jenis,
tetapi tidak dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari jenis
schizophrenia. Beberapa peneliti
percaya bahwa penyakit ini dapat terjadi akibat unsur kimia pada otak
bermasalah, termasuk neurotransmiter dopamin dan glutamat. Hal ini telah
dibuktikan dari sebuah studi neuroimaging yang menunjukkan perbedaan
dalam struktur otak dan sistem saraf pusat dari penderita schizophrenia.a. Genetika
Resiko terbesar timbulnya schizophrenia adalah adanya hubungan saudara
tingkat pertama dengan penyakit (risikonya 6.5%); lebih dari 40% pada
kembar monozigotik dari penderita schizophrenia juga terpengaruh.b. Lingkungan
Faktor
lingkungan berhubungan dengan timbulnya schizophrenia diantaranya
adalah lingkungan tempat tinggal, penggunaan obat dan stres masa
kehamilan.
Faktor lain yang memainkan peranan penting termasuk isolasi sosial dan
imigrasi yang berhubungan dengan kesulitan sosial, diskriminasi rasial,
dssfungsi keluarga, pengangguran, dan kondisi perumahan yang buruk.c. Penyalahgunaan Obat
Sejumlah obat dihubungkan dengan timbulnya schizophrenia, termasuk
kanabis, kokain, dan amfetamin. Meskipun tidak secara umum dipercaya
sebagai satu sebab penyakit, penderita skizofrenia menggunakan nikotin
dengan rerata yang jauh lebih besar dibandingkan populasi pada umumnya.d. Faktor Perkembangan
Faktor-faktor
seperti hipoksia dan infeksi, atau stres dan malnutrisi pada ibu di
masa perkembangan janin, dapat mengakibatkan sedikit peningkatan resiko
skizofrenia di kemudian hari. Schizophrenia adalah kondisi kronis yang membutuhkan penanganan seumur hidup . Meskipun gejalanya sudah mereda, penderitanya memerlukan bantuan obat-obatan dan terapi. Gejala schizophrenia baru akan mereda setelah beberapa minggu pengobatan. Obat-obatan digunakan untuk mengontrol gejala schizophrenia yang muncul. Dokter mungkin akan memberikan jenis atau dosis obat yang berbeda-beda, bergantung pada perkembangan pasien .
Terapi juga sangat dibutuhkan. Beberapa jenis terapi yang bisa
dilakukan misalnya terapi keluarga, terapi individual, pelatihan
kemampuan bersosialisasi, dan rehabilitasi kemampuan bekerja. Keluarga
dan orang-orang di sekitar penderita schizophrenia juga harus aktif
berperan. Mereka perlu mengetahui cara menangani stres, mencari
informasi tentang schizophrenia, bergabung dengan support group, dan
fokus terhadap keinginan untuk membaik SEMOGA BERMANFAAT :))
0 comments:
Post a Comment